Catatan Perjalanan :

Antara Bill Clinton Dan Elvis Presley

 

2.    Ke Rumahnya Elvis Presley

 

Dari kota Hot Spring saya kembali ke Little Rock, dan saya rencanakan agar Minggu malam itu juga bisa mencapai kota Memphis, di sisi barat negara bagian Tennessee. Sebenarnya kalau saya langsung menuju Memphis, jaraknya hanya 137 mil (sekitar 220 km), paling lama 2,5 jam perjalanan. Tapi saya masih berharap siang itu sempat mampir ke Blanchard Springs Caverns, yang berada di areal Hutan Nasional Ozark, di sisi utara Arkansas. Kabarnya ini adalah gua stalaktit dan stalaknit yang bisa dijelajahi dengan berjalan kaki, serta dirawat dengan baik dan indah untuk konsumsi wisatawan.

 

Setelah berjalan ke arah Utara sekitar satu jam, saya mencoba berhitung tentang waktu. Hasilnya, waktu saya ternyata tidak akan cukup untuk melanjutkan perjalanan ke gua Blanchard Springs dan memutar menuju Memphis. Akhirnya saya putuskan untuk berbalik arah dan langsung menuju Memphis saja. Kali ini saya salah memperhitungkan waktu, akibatnya ya rugi sekitar 2 jam hanya untuk menjalani rute yang tidak perlu. Hujan deras mengguyur di sepertiga perjalanan ke timur menuju Memphis, hingga akhirnya baru sekitar jam 19:00 malam saya sampai di hotel yang malam itu juga saya pesan. 

 

***

 

Senin, 17 Januari 2000, sekitar jam 9:00 pagi saya menuju ke Graceland, yang jauhnya hanya sekitar 15 menit dari hotel tempat saya bermalam. Graceland adalah sebuah musium dan tempat monumental bagi penyanyi legendaris Elvis Presley. Tempat ini, hingga kini selalu menjadi bagian sangat khusus bagi keluarga almarhum Elvis, terutama bagi istrinya, Priscilla Beaulieu Presley dan putrinya, Lisa Marie Presley. Graceland adalah tempat di mana Elvis pernah tinggal dan dia sangat membanggakannya. Berlokasi di 3764 Elvis Presley Boulevard (namanya diabadikan sebagai nama jalan dimana Graceland berada), di bagian selatan kota Memphis.

 

Awalnya Graceland ini adalah sebidang tanah pertanian yang luasnya lebih 200 hektar dan di tengahnya ada bangunan rumah. Tanah pertanian Graceland ini dibeli Elvis pada tahun 1957, saat karirnya melejit di usia 22 tahun. Tentu saja kini sudah mengalami banyak perubahan, meskipun bangunan induk rumah dan pepohonan yang rimbun di sekelilingnya tetap dipertahankan.

 

Graceland pertama kali dibuka untuk umum pada tahun 1982, lima tahun setelah Elvis meninggal dunia tahun 1977. Di dalam kompleks bangunan mansion yang sangat “wah” bagi siapapun juga dan tak ternilai harganya ini bisa dijumpai segala macam benda kenangan Elvis Presley. Mulai dari komponen ruangan rumah berisi perabot dan peralatan kerjanya, hingga foto-foto, piringan hitam, buku, pakaian, alat musik, dan berbagai macam penghargaan yang pernah diterima Elvis.

 

Di beberapa ruangan berbeda yang suhu udaranya sangat dikontrol, dapat dijumpai ratusan piala, piagam penghargaan, plaket, dan album-album hits-nya, sepanjang 23 tahun karirnya. Dia sendiri lahir di Tupelo, Mississsippi, pada 9 Januari 1935 dengan nama lengkap Elvis Aaron Presley.

 

Di ruangan yang berbeda, dalam sebuah almari peraga, terpajang berbagai macam pakaian yang pernah dipakai Elvis untuk manggung, lengkap dengan foto-foto berukuran besar saat dia tampil di panggung mengenakan pakaian itu. Kita tentu tahu, bahwa model pakaian panggungnya yang gumebyar, meriah serta sangat modis pada jamannya, dan bahkan potongan model rambutnya sempat menjadi idola remaja Amerika pada masa itu.

 

Sambil berjalan memandangi foto-foto Elvis dengan pakaiannya yang tampak “aneh” ini anak saya berkomentar : “Orang dulu kok lucu-lucu, ya Pak…”. Saya hanya bisa tersenyum membenarkan komentarnya : “Ya, memang orang dulu lucu-lucu” (meskipun sebenarnya dalam hati saya ingin mengatakan : jangankan orang dulu, lha wong presiden kita sekarang saja juga lucu…).

 

Saya memaklumi reaksi spontan anak saya, karena memang yang dia tahu hanya sebatas bahwa Elvis adalah seorang penyanyi Amerika terkenal. Bagi orang seusia saya, masih bisalah membayangkan kebesaran Elvis, meskipun tidak banyak yang teringat, karena selain tempat yang berbeda juga usia saat itu masih berada di bawah generasinya.

 

Berbeda dengan pasangan cukup umur yang tepat berada di samping saya, mereka terlihat bisa berlama-lama memandangi setiap foto Elvis yang terpajang. Sampai saya keluar ruangan, mereka masih larut dalam kenangannya. Entah apa pula yang ada dalam pikirannya. Barangkali berbagai macam nostalgia sedang berkecamuk dalam ingatannya. Atau, bisa jadi mereka dulu adalah bagian dari penonton Elvis yang histeris di depan panggung.

 

Di halaman samping dan belakang rumah, bisa dijumpai koleksi kuda-kuda kesayangan Elvis. Konon menurut cerita yang saya dengar, kuda-kuda ini dibuat budeg (tuli) telinganya, dengan maksud agar tidak mudah terganggu lalu menjadi liar kalau mendengar suara-suara yang mengejutkannya, mengingat tempat ini setiap hari dikunjungi oleh banyak wisatawan.

 

Karena itu kuda-kuda ini setiap hari bergerak ngalor-ngidul mengikuti naluri hidupnya, tidak perlu ada gembala yang meneriaki (apalagi membisiki) untuk makan, masuk kandang, merumput, jalan-jalan, dsb. Memang terkadang hidup mengikuti naluri terasa lebih nikmat, daripada harus mengikuti bisikan-bisikan yang (siapa tahu) menyesatkan. Paling tidak, bagi kuda-kudanya Elvis.

 

Agar kenangan kepada Elvis menjadi lebih komplit (resminya demi keamanan kuburan dari penggemar fanatiknya) atas ijin pemerintah setempat, kuburan Elvis pun dipindahkan ke halaman samping rumahnya di Graceland ini, termasuk juga kuburan orang tuanya.

 

Kini, di seberang jalan di depan Graceland telah dikembangkan sebuah plaza dan museum sebagai bagian dari Graceland. Di sini dipamekan berbagai koleksi mobil dan motor yang dimiliki Elvis, termasuk pink cadillac kesayangannya yang terkenal itu. Di bagian lain dapat disaksikan dua buah pesawat terbang milik Elvis, satu diantaranya sebuah pesawat jet yang diberi nama “Lisa Marie” yang di bagian dalamnya didesain dengan sangat mewah.

 

***

 

Tepat jam 12:00 siang, saya tinggalkan halaman parkir Graceland, dan langsung melaju ke arah selatan kembali menuju ke New Orleans yang berjarak 393 mil (sekitar 630 km). Jam 18:30 petang saya sudah tiba di New Orleans, untuk esoknya hari Selasa saya akan kembali ke kegiatan kerja biasa. Hari Senin itu memang hari libur nasional di Amerika, Martin Luther King Day.

 

Sama-sama menyimpan kenangan, nampak ada perbedaan menyolok antara kampungnya Bill Clinton dan rumahnya Elvis Presley, meski keduanya sama-sama tokoh terkenal. Cara pemerintah Arkansas “menjajakan” kampungnya Bill Clinton berbeda dengan pemerintah Tenessee “menjual” rumahnya Elvis Presley. Saya hanya menduga-duga akan dua hal : Pertama, tokoh politik biasanya kurang menjanjikan kenikmatan untuk dikenang; Kedua, karena Bill Clinton saat ini masih hidup. Apakah memang demikian?.-

 

 

New Orleans, 20 Mei 2000.

Yusuf Iskandar

 

 

 

Musium rumah Elvis Presley di Graceland, Memphis.

 

 

 

Pesawat jet pribadi Elvis Presley yang diberi nama “Lisa Marie”

 

[Sebelumnya][Kembali][Berikutnya]